Rabu, 14 Januari 2009

We Named it ‘Global Crisis’

We Named it
‘Global Crisis’


Dari tahu 1998 sampai sekarang kita pasti enggak asing lagi dengan yang namanya krisis moneter. Familiar juga, kan, dengan nasehat enggak boleh boros karena Indonesia sedang krisis. Gals, kali ini bikan Indonesia doing yang mengalami krisis, Tapi DUNIA..!!!

Apa sih krisis global itu???
 Dalam istilah ekonomi ada yang namanya resesi yang artinya kondisi pertumbuhan ekonomi usaha kecil mandeg lebih dari setahun. Resesi ini menimbulkan penurunan seluruh aktivitas ekonomi seperti lapangan kerja, investasi, keuntungan usaha, dan lain-lain. Akibatnya harga bisa turun atau sebaliknya meningkat tajam. Krisis global terjadi di akhir tahun 2008 ini diawali karena adanya krisis di Amerika. 

Terus, penyebabnya apa???
 Ehemmm, gini lho, ceritanya. Dalam kondisi normal, sebuah bank ga akan memberikan pinjaman kepada pihak yang dinilai enggak mampu membayar kembali ppinjamannya. Karena kalau peminjam tidak dapat mengembalikan pinjamannya, bank itu yang bakal rugi.
 Nah, tahun 1990-an Amerika merupakan masyarakat yang konsumtif karena pertumbuhan ekonomi juga tinggi sehingga kesejahteraan meningkat. Rumah pun enggak cukup satu, kalau bisa beli dua atau tiga sekalian. Masyarakat pun menekan bank-bank untuk mempermudah kredit dan meringankan pajak. Akhirnya pemerintah Amerika mengeluarkan UU Mortgage, yaitu semacam undang-undang kepemilikan rumah yang meringankan pajak kredit (kalau di Indonesia semacam KPR). Ya, mau engga mau orng-orang disana berbondong-bondong mengambil kredit dengan mudah pada bank-bank Amerika. Surat pinjaman masyarakat kemudian dibisniskan kembali oleh bank dengan cara menjual surat tersebut kepada investor-investor.
 Tapi, ternyata masyarakat yang membeli rumah tersebut menunggak bayaran sehingga terjadi kredit macet. Rumah yang dijual dan disita makin lama makin banyak, daya beli masyarakat menurun. Padahal Negara-negara langganan mengekspor barang untuk orang-orang Amerika sudah mulai kepayahan. Termasuk Negara di Asia seperti Singapua, Hongkong, Tiongkok dan Indonesia. Pabrik-pabrik pun terancam gulung tikar. Karena perdagangan di dunia ini saling terkait antara satu dengan yang lain, maka seperti feel domino, satu jatuh prlahan semua juga ikut jatuh. Hampir semua negara merasakan efek resesi in. bank menjadi kewalahan harus menekan kredit pinjaman ini, mereka juga enggak punya modal lagi. Kerugian bank juga menyebabkan hampir seluruh perusahaan yang memegangnya bangkrut. Jadi bukan hanya bank saja yang krisis, tapi juga perusahaan-perusahaan. Jadilah krisis global yang melanda semua Negara di dunia.

Kenapa harga barang pada naik???
 Sebenarnya enggak semua barang pada naik. Beruntunglah kita yang tinggal di Indonesia. Soalnya kebutuhan pangan kita bisa tercukupi. Yang naik itu barang-barang elektronik produksi luar negri. Kayak Play station, handphone, laptop (merek tertentu) yang harus dibeli pakai mata uang dollar.

What should you do??
• Jangan panik ikut-ikutan beli dollar karena menjatuhkan nilai rupiah. Ingat, ini bukan krisis moneter, Indonesia hanya terkena dampak di sebagian sector.
• Stop pola hidup konsumtif. Beli barang yang memang kita perlukan, bukan yang kita inginkan.
• Sabar jangan dulu beli barang-barang elektronik di tengah nilai dolar yang belum menentu. Simpan dulu uangnya, baru beli saat nilai dollar turun.
• Pilih bank yang bonafit dan terpercaya untuk menyimpan uang kita.

Tetap jadi cewek pintar yang tau apa pun yang terjadi di dunia ini, ya…^-^v


Tidak ada komentar:

Posting Komentar