Jumat, 06 Maret 2009

Tolong Aku....

Sekarang gw mulai nyusun Tugas Akhir, Tp bingung banget ne Mw ngambil judul apa?? Mana waktu Pengajuan poposal bentar lg...
Ah.... Teman-teman doakan gw ya....

Jumat, 23 Januari 2009

Jang Geun Suk

Table of contents [showhide]
1 Profile
2 TV Series
3 Movies
4 Recognitions
5 Trivia
6 External Links
[edit]
Profile

* Name: 장근석 / Jang Geun Seok
* Profession: Actor, singer
* Birthdate: 1987-Aug-04
* Height: 182cm
* Weight: 63kg
* Star sign: Leo
* Blood type: A

[edit]
TV Series

* Beethoven Virus (MBC, 2008)
* Hong Gil Dong (KBS2, 2008)
* Hwang Jin Yi (KBS2, 2006)
* Alien Sam (2006)
* Lovers in Prague (SBS, 2005)
* Nonstop 4 (MBC, 2003)
* Daemang (SBS, 2002)

[edit]
Movies

* Baby and Me (http://www.babyandi.co.kr/) (2008)
* Do Re Mi Fa So La Ti Do (2008)
* Going Crazy Waiting / The Longest 24 Months (http://www.crazy4wait.co.kr/) (2007)
* Happy Life (http://www.cjent.co.kr/happylife/) (2007)
* One Missed Call Final (2006)

[edit]
Recognitions

* 2008 KBS Drama Awards: Popular Actor Award (Hong Gil Dong)
* 2008 MBC Drama Awards: Newcomer Award (Beethoven Virus)
* 2006 KBS Performance Awards: Best Couple Award with Ha Ji Won for Hwang Jin Yi

[edit]
Trivia

* Education: Bangsan High
* Hobbies: Snowboard, skiing, dancing, singing

Rabu, 14 Januari 2009

Pemanasan Global

Perubahan Iklim Global atau dalam bahasa inggrisnya GLOBAL CLIMATE CHANGE menjadi pembicaraan hangat di dunia dan hari ini Konferensi Internasional yang membahas tentang hal tersebut sedang diselenggarakan di Nusa Dua Bali mulai tanggal 3 hingga 14 Desember 2007, diikuti oleh delegasi dari lebih dari 100 negara peserta. Salah satu penyebab perubahan iklim adalah Pemanasan Global (Global Warming).

Pemanasan Global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi. Pemanasan Global disebabkan diantaranya oleh “Greenhouse Effect” atau yang kita kenal dengan EFEK RUMAH KACA. Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.

Istilah efek rumah kaca, diambil dari cara tanam yang digunakan para petani di daerah iklim sedang (negara yang memiliki empat musim). Para petani biasa menanam sayuran atau bunga di dalam rumah kaca untuk menjaga suhu ruangan tetap hangat. Kenapa menggunakan kaca/bahan yang bening? Karena sifat materinya yang dapat tertembus sinar matahari. Dari sinar yang masuk tersebut, akan dipantulkan kembali oleh benda/permukaan dalam rumah kaca, ketika dipantulkan sinar itu berubah menjadi energi panas yang berupa sinar inframerah, selanjutnya energi panas tersebut terperangkap dalam rumah kaca. Demikian pula halnya salah satu fungsi atmosfer bumi kita seperti rumah kaca tersebut. Sebagai Illustrasi sederhana tentang terjadinya pemanasan Global silahkan KLIK DISINI

Untuk mencegah dan mengurangi emisi gas karbondioksida dan efek rumah kaca mendorong lahirnya PROTOKOL KYOTO. Dinegosiasikan di Kyoto Jepang pada Desember 1997, dibuka untuk penandatanganan 16 Maret 1998 dan ditutup pada 15 Maret 1999. Persetujuan ini mulai berlaku pada tanggal 16 Pebruari 2005, setelah ratifikasi resmi yang dilakukan Rusia pada 18 November 2004.

Hingga 23 Oktober 2007 sudah 179 negara yang meratifikasi PROTOKOL KYOTO tersebut, daftar negara dapat anda lihat DISINI. Ada empat negara yang telah menandatangani namun belum meratifikasi protokol Kyoto tersebut yaitu, Australia (tidak berminat meratifikasi), Monako, Amerika Serikat yang merupakan pengeluar terbesar gas rumah kaca juga tidak berminat untuk meratifikasinya, sisanya Kazakstan. Tetapi setelah baru-baru ini Australia meratifikasinya menjelang konferensi perubahan iklim di Bali, maka tinggal Amerika Serikat sendiri sebagai negara industri besar yang belum meratifikasinya. Negara lain yang belum memberikan reaksi adalah Afghanistan, Andorra, Brunei, Rep. Afrika Tengah, Chad, Komoro Island, Irak, Taiwan, Republik Demokratik Arab Sahrawi, San Marino, Somalia, Tajikistan, Timor Leste, Tonga, Turki, Vatikan, dan Zimbabwe.

Shell Motivasi Anak Muda

Shell Motivasi Anak Muda Di Surabaya Menjadi Wirausaha Muda Melalui Shell LiveWire – Bright Ideas Workshop
09/08/2007
 

 
Sebagai salah satu rangkaian dari program Shell LiveWIRE, hari ini Shell menggelar Shell Bright Ideas Workshop di Gedung Graha Pena, Surabaya. Workshop ini merupakan workshop yang ketiga kali, setelah sebelumnya Shell Indonesia juga menggelar kegiatan yang sama di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta sejak awal Juni lalu. 
  
Workshop yang bertujuan untuk memotivasi serta memberikan inspirasi bagi anak-anak muda untuk menjadi wirausahawan ini dihadiri lebih dari 100 peserta di setiap kotanya. Sebagian besar dari mereka adalah anak-anak muda, baik pria maupun wanita yang memiliki semangat kewirausahaan yang tinggi, dengan rentang usia antara 18 hingga 32 tahun. 
  
Fathia Syarif, Media Relations & External Communications Manager PT. Shell Indonesia, dalam sambutannya mengungkapkan tujuan workshop ini, “Di masa sekarang ini makin sulit dirasakan bagi para lulusan muda untuk mendapatkan langsung pekerjaan selepas sekolah, ditambah lagi dengan makin ketatnya persaingan kerja dan makin sempitnya lahan pekerjaan. Kami berharap, materi-materi yang disampaikan para pembicara yang sudah berpengalaman dalam membangun kewirausahaan di Indonesia ini dapat bermanfaat sebagai sebuah bahan acuan sekaligus referensi awal bagi para peserta untuk membangun bisnis kewirausahaan mereka.” 
  
“Dalam sejarahnya, Shell juga mengawali usahanya dari semangat kewirausahaan yang tinggi. Oleh karena itu, guna menumbuhkan semangat kewirausahaan tersebut kami menyelenggarakan program Shell LiveWIRE yang diperuntukan bagi anak-anak muda di Inonesia, termasuk juga anak-anak muda di Surabaya yang terkenal kreatif dan inovatif melalui Shell Bright Ideas Workshop ini,” sambung Fathia. 
  
Shell Bright Ideas Workshop merupakan bagian dari program Shell LiveWIRE, yang juga dilaksanakan di lebih dari 20 negara tempat Shell beroperasi. Di Indonesia, program ini diselenggarakan dengan Indonesian Business Link (IBL) sebagai mitra pelaksana. 
  
Sri Wahyu Endah, Social Investment Manager PT Shell Indonesia, menanggapi hasil dari workshop yang telah diadakan di tiga kota sebelumnya, menceritakan sedikit pengalamannya, “Di setiap kota penyelenggaraannya, kami selalu menemukan ide-ide cemerlang yang berhasil dilontarkan oleh para peserta, khususnya pada saat working group session, bentuk ide-ide tersebut sangatlah beragam dan unik, yang sering kali tidak terpikirkan oleh kami sebelumnya.” 
  
“Melihat daya kreatifitas yang sangat cemerlang dan inovatif serta semangat mereka yang sangat tinggi untuk berwirausaha yang ditunjukkan oleh para peserta workshop ini menjadikan kami semakin kuat untuk terus berkomitmen mendukung serta memotivasi anak-anak muda menjadi wirausahawan yang berhasil di Indonesia, melalui program Shell LiveWIRE,”ujar Endah. 
  
Selain menggelar lokakarya yang rencananya akan berlangsung di 24 kota di Indonesia sepanjang tahun 2007 hingga 2008, program ini juga akan menggelar kegiatan Shell Bright Ideas Start-Up Awards dan Expo, Shell Bright Ideas Workshop untuk beberapa perguruan tinggi , serta kegiatan mentoring dan konseling bagi para wirausahawan muda yang berhasil lolos dalam seleksi. 
  
Dalam Shell Bright Ideas Workshop akan dihadirkan wirausahawan yang berhasil untuk berbagi ilmu dan tips seputar kesuksesan mereka dalam membangun serta mengelola usaha. Khusus di Surabaya, Shell akan menghadirkan Listianto, seorang pengusaha Sate Lisidu, di Surabaya yang telah berhasil membawa sate-nya hingga ke Istana Negara. Selain itu, juga akan dihadirkan pengusaha muda yang diharapkan dapat memotivasi semangat para peserta untuk segera menyusul menjadi seorang wirausahawan pemula. 
  
Para peserta juga akan menerima buah buku panduan memulai bisnis yang telah disadur dalam bahasa Indonesia, dengan materi-materi : Membuka Potensi Diri Anda (Unlock your Potential), Ide Cemerlang (Bright Ideas) – versi buku peserta, Penelitian Pasar Untuk Pertama Kalinya (Market Research for the First Time), Menulis Rencana Bisnis Anda Untuk yang Pertama Kali (Writing your first Business Plan), serta Panduan Penjualan & Pemasaran (Sales & Marketing Guidelines). 
  
Sementara dalam acara Shell Business Start-Up Award yang rencananya akan digelar pada bulan November mendatang di Jakarta akan berisi kegiatan presentasi dari para wirausahawan muda yang telah berwirausaha maksimal dua tahun, yang dilanjutkan dengan pemberian hadiah kepada wirausahawan terbaik, serta Shell Bright Ideas Exhibition, yakni sebuah expo yang menampilkan hasil kerja wirausahawan muda di Indonesia. 
  
Untuk jasa mentoring dan konseling sendiri akan diberikan secara gratis kepada para wirausahawan muda, berupa usaha pendampingan serta pengarahan yang diberika, khususnya bagi mereka yang baru saja memulai bisnis mereka. 

Managing Partner The Jakarta Consulting Group

Oleh : A. B. Susanto
Managing Partner The Jakarta Consulting Group


Indonesia kering wirausahawan (entrepreneur). Padahal para wirausahawan inilah yang menjadi fasilitator bagi kemajuan ekonomi sebuah negara. Menurut Pak Ci (Ciputra, chairman kelompok usaha Ciputra), Indonesia membutuhkan setidaknya 2% penduduknya menjadi wirausaha untuk menopang kemajuan ekonomi. Padahal saat ini hanya terdapat sekitar 0,8% penduduk Indonesia yang menjadi wirausahawan.

Entrepreneurship pada galibnya adalah upaya menciptakan nilai tambah, dengan menangkap peluang bisnis dan mengelola sumber daya untuk mewujudkannya. Tentu harus disertai pengambilan risiko dalam porsi yang tepat.

Lantas jika ingin mencetak wirausahawan yang tangguh dalam jumlah jutaan 1% saja dari penduduk Indonesia sudah di atas 2 juta orang faktor-faktor apa sajakah yang perlu dipertimbangkan? Sifat-sifat kewirausahaan seseorang dibentuk oleh atribut-atribut personal dan lingkungan.

Faktor lingkungan mempunyai peran yang signifikan dalam pembentukan jiwa kewirausahaan. Salah satu faktor lingkungan yang berperan besar dalam membentuk jiwa kewirausahaan adalah budaya.

Kita bisa melihat secara kasat mata, suku tertentu di Indonesia, seperti dari Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan mempunyai 'bakat' wirausaha. Karena dalam budaya tersimpan nilai-nilai yang diwariskan, dan nilai adalah 'apa yang dianggap baik'.

Tatkala kewirausahaan dianggap mulia dalam sistem nilai sebuah budaya, seorang wirausahawan mendapat tempat terhormat dalam budaya tersebut. Budaya tersebut akan menjadi 'produsen' wiraswasta. Sementara dalam budaya lain yang menempatkan pekerjaan wirausaha kurang bergengsi, kurang produktif dalam menghasilkan wirausaha.

Para perantau, biasanya juga memiliki dorongan lebih untuk berwirausaha. Orang Minang, Tionghoa dan India perantauan tampak lebih menonjol daripada mereka yang di daerah asalnya.

Role model merupakan hal yang sangat penting karena dengan mengetahui serta memahami kisah-kisah para wirausahawan yang telah meraih kesuksesan menjadikan cita-cita seseorang untuk membuka usahanya sendiri menjadi lebih kredibel dan terjustifikasi.

Calon wirausaha pada umumnya menemukan role model di rumah ataupun di tempat kerja. Bila seseorang banyak berhubungan serta bergaul dengan para wirausahawan, maka ada kemungkinan dia juga akan tertarik untuk memilih jalan hidup sebagai seorang wirausahawan.

Di samping faktor di atas, terdapat faktor sosiologis yang mendorong berkembangnya jiwa kewirausahaan. Salah satunya adalah tanggungjawab keluarga, yang memainkan peranan penting dalam menghasilkan keputusan untuk memulai usaha sendiri.

Adalah relatif lebih mudah untuk mulai menjalankan bisnis pada saat seseorang berusia relatif masih muda, lajang, serta tidak memiliki banyak aset pribadi. Bila dia gagal meraih kesuksesan sebagai seorang wirausahawan, maka masih terbuka peluang baginya untuk membangun karir dan pekerjaannya di perusahaan lain. Artinya lajang dan berusia muda memiliki hambatan psikologis yang rendah untuk berwirausaha. Lebih nekad!

Ada pula trade off antara pengalaman yang bertambah seiring dengan pertambahan usia dengan rasa optimistis dan energi yang dimiliki. Semakin bertambah usianya tentu semakin banyak pengalaman yang diperoleh, semakin luas jejaringnya dan seharusnya semakin percaya diri.

Namun kadang-kadang jika telah berada dalam sebuah industri dalam waktu yang lama, seseorang akan meyakini kesulitan yang bakal muncul bila memutuskan untuk memulai bisnis sendiri. Maka, rasa pesimis pun muncul dan tidak lagi nekad.

Namun dapat terjadi sebaliknya, pengalaman dan jejaring yang luas akan membuat rasa percaya diri merasa lebih merasa optimis untuk memilih wirausaha. Di sini karakter personal yang berbicara.

Karakteristik personal

Karakteristik personal dapat mengalahkan faktor lingkungan. Ambil contoh Bill Gates. Lingkungan keluarga pengacara telah membimbingnya untuk menekuni bidang hukum di Universitas bergengsi, Harvard. Dia sedang merintis jalan untuk mengikuti tradisi keluarganya, menjadi pengacara, pada saat dia dropped out dari Harvard dan mendirikan Microsoft. Dalam kasus Bill Gates, sisi karakteristik personal lebih menonjol.

Dari sisi ini, seorang wirausahawan memiliki focus of control internal yang lebih tinggi ketimbang seorang nonwirausahawan, yang berarti mereka memiliki keinginan kuat untuk menentukan nasib sendiri.

Sebuah survei yang dilakukan terhadap pemilik usaha kecil di Inggris menemukan bahwa lebih dari 50% responden mengatakan bahwa independensi merupakan motif utama saat mereka memutuskan mendirikan usaha sendiri.

Hanya 18% yang mengemukakan alasan untuk menghasilkan uang, sedangkan sisanya sebesar 10% menyebutkan ber-bagai alasan seperti kesenangan, tantangan, memberikan ruang lebih bagi kreativitas, dan kepuasan personal.

Karakteristik personal lainnya adalah kebutuhan untuk mengendalikan. Kebanyakan para wirausahawan adalah orang yang sulit untuk menerima kendali serta otoritas orang lain terhadap diri mereka.

Menurut Derek Du Toit, banyak wirausahawan yang membangun bisnisnya sendiri sebelumnya merupakan karyawan dari sebuah organisasi, namun mereka memiliki sifat sulit diatur.

Keputusan berwirausaha dapat dipengaruhi oleh faktor personal maupun faktor lingkungan. Wirausahawan seringkali memutuskan untuk memulai usahanya sendiri karena mereka adalah para high achiever yang merasa bahwa karir mereka sulit berkembang dalam perusahaan tempat mereka bekerja ataupun profesi yang mereka tekuni.

Banyak wirausahawan yang bekerja selama beberapa waktu dalam sebuah perusahaan guna memperkuat jejaring, meningkatkan sumber daya dan pengalaman sebelum membuka bisnis mereka sendiri.

We Named it ‘Global Crisis’

We Named it
‘Global Crisis’


Dari tahu 1998 sampai sekarang kita pasti enggak asing lagi dengan yang namanya krisis moneter. Familiar juga, kan, dengan nasehat enggak boleh boros karena Indonesia sedang krisis. Gals, kali ini bikan Indonesia doing yang mengalami krisis, Tapi DUNIA..!!!

Apa sih krisis global itu???
 Dalam istilah ekonomi ada yang namanya resesi yang artinya kondisi pertumbuhan ekonomi usaha kecil mandeg lebih dari setahun. Resesi ini menimbulkan penurunan seluruh aktivitas ekonomi seperti lapangan kerja, investasi, keuntungan usaha, dan lain-lain. Akibatnya harga bisa turun atau sebaliknya meningkat tajam. Krisis global terjadi di akhir tahun 2008 ini diawali karena adanya krisis di Amerika. 

Terus, penyebabnya apa???
 Ehemmm, gini lho, ceritanya. Dalam kondisi normal, sebuah bank ga akan memberikan pinjaman kepada pihak yang dinilai enggak mampu membayar kembali ppinjamannya. Karena kalau peminjam tidak dapat mengembalikan pinjamannya, bank itu yang bakal rugi.
 Nah, tahun 1990-an Amerika merupakan masyarakat yang konsumtif karena pertumbuhan ekonomi juga tinggi sehingga kesejahteraan meningkat. Rumah pun enggak cukup satu, kalau bisa beli dua atau tiga sekalian. Masyarakat pun menekan bank-bank untuk mempermudah kredit dan meringankan pajak. Akhirnya pemerintah Amerika mengeluarkan UU Mortgage, yaitu semacam undang-undang kepemilikan rumah yang meringankan pajak kredit (kalau di Indonesia semacam KPR). Ya, mau engga mau orng-orang disana berbondong-bondong mengambil kredit dengan mudah pada bank-bank Amerika. Surat pinjaman masyarakat kemudian dibisniskan kembali oleh bank dengan cara menjual surat tersebut kepada investor-investor.
 Tapi, ternyata masyarakat yang membeli rumah tersebut menunggak bayaran sehingga terjadi kredit macet. Rumah yang dijual dan disita makin lama makin banyak, daya beli masyarakat menurun. Padahal Negara-negara langganan mengekspor barang untuk orang-orang Amerika sudah mulai kepayahan. Termasuk Negara di Asia seperti Singapua, Hongkong, Tiongkok dan Indonesia. Pabrik-pabrik pun terancam gulung tikar. Karena perdagangan di dunia ini saling terkait antara satu dengan yang lain, maka seperti feel domino, satu jatuh prlahan semua juga ikut jatuh. Hampir semua negara merasakan efek resesi in. bank menjadi kewalahan harus menekan kredit pinjaman ini, mereka juga enggak punya modal lagi. Kerugian bank juga menyebabkan hampir seluruh perusahaan yang memegangnya bangkrut. Jadi bukan hanya bank saja yang krisis, tapi juga perusahaan-perusahaan. Jadilah krisis global yang melanda semua Negara di dunia.

Kenapa harga barang pada naik???
 Sebenarnya enggak semua barang pada naik. Beruntunglah kita yang tinggal di Indonesia. Soalnya kebutuhan pangan kita bisa tercukupi. Yang naik itu barang-barang elektronik produksi luar negri. Kayak Play station, handphone, laptop (merek tertentu) yang harus dibeli pakai mata uang dollar.

What should you do??
• Jangan panik ikut-ikutan beli dollar karena menjatuhkan nilai rupiah. Ingat, ini bukan krisis moneter, Indonesia hanya terkena dampak di sebagian sector.
• Stop pola hidup konsumtif. Beli barang yang memang kita perlukan, bukan yang kita inginkan.
• Sabar jangan dulu beli barang-barang elektronik di tengah nilai dolar yang belum menentu. Simpan dulu uangnya, baru beli saat nilai dollar turun.
• Pilih bank yang bonafit dan terpercaya untuk menyimpan uang kita.

Tetap jadi cewek pintar yang tau apa pun yang terjadi di dunia ini, ya…^-^v


A Promise to my earth

A Promise to my earth
By:
Andarini Putrinastiti


 Bumi semakin tua. Aku sadar itu. Selama beberapa belas tahun aku hidup di bumi ini, sadar atau enggak, aku banyak bikin polusi dan menambah munculnya global warming.
 Semua orang mulai kepanasan, kebanjiran dan kekurangan makanan. Bumi makin enggak bersahabat. Tapi itu juga karena aku. Makanya, mulai sekarang aku berjanji:

  Untuk mengurangi pemakaian hair dryer dan mengeringkan rambut secara alami.
  Tidak membuang sampah sembarangan.
  Langsung mencabut charger hp kalau baterainya sudah penuh.
  Untuk selalu peka dirumah dengan mematikan barang-barang elektronik yang enggak terpakai.
  Sedikit demi sedikit belajar untuk bisa memodifikasi barang bekas jadi barang yang bisa dipakai lagi.
  Menganggap kalau global warming adalah masalahku juga.

Janjiku memang sederhana. Tapi aku pengin selalu bisa melakukannya. For a better earth!