Jumat, 06 Maret 2009

Tolong Aku....

Sekarang gw mulai nyusun Tugas Akhir, Tp bingung banget ne Mw ngambil judul apa?? Mana waktu Pengajuan poposal bentar lg...
Ah.... Teman-teman doakan gw ya....

Jumat, 23 Januari 2009

Jang Geun Suk

Table of contents [showhide]
1 Profile
2 TV Series
3 Movies
4 Recognitions
5 Trivia
6 External Links
[edit]
Profile

* Name: 장근석 / Jang Geun Seok
* Profession: Actor, singer
* Birthdate: 1987-Aug-04
* Height: 182cm
* Weight: 63kg
* Star sign: Leo
* Blood type: A

[edit]
TV Series

* Beethoven Virus (MBC, 2008)
* Hong Gil Dong (KBS2, 2008)
* Hwang Jin Yi (KBS2, 2006)
* Alien Sam (2006)
* Lovers in Prague (SBS, 2005)
* Nonstop 4 (MBC, 2003)
* Daemang (SBS, 2002)

[edit]
Movies

* Baby and Me (http://www.babyandi.co.kr/) (2008)
* Do Re Mi Fa So La Ti Do (2008)
* Going Crazy Waiting / The Longest 24 Months (http://www.crazy4wait.co.kr/) (2007)
* Happy Life (http://www.cjent.co.kr/happylife/) (2007)
* One Missed Call Final (2006)

[edit]
Recognitions

* 2008 KBS Drama Awards: Popular Actor Award (Hong Gil Dong)
* 2008 MBC Drama Awards: Newcomer Award (Beethoven Virus)
* 2006 KBS Performance Awards: Best Couple Award with Ha Ji Won for Hwang Jin Yi

[edit]
Trivia

* Education: Bangsan High
* Hobbies: Snowboard, skiing, dancing, singing

Rabu, 14 Januari 2009

Pemanasan Global

Perubahan Iklim Global atau dalam bahasa inggrisnya GLOBAL CLIMATE CHANGE menjadi pembicaraan hangat di dunia dan hari ini Konferensi Internasional yang membahas tentang hal tersebut sedang diselenggarakan di Nusa Dua Bali mulai tanggal 3 hingga 14 Desember 2007, diikuti oleh delegasi dari lebih dari 100 negara peserta. Salah satu penyebab perubahan iklim adalah Pemanasan Global (Global Warming).

Pemanasan Global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi. Pemanasan Global disebabkan diantaranya oleh “Greenhouse Effect” atau yang kita kenal dengan EFEK RUMAH KACA. Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.

Istilah efek rumah kaca, diambil dari cara tanam yang digunakan para petani di daerah iklim sedang (negara yang memiliki empat musim). Para petani biasa menanam sayuran atau bunga di dalam rumah kaca untuk menjaga suhu ruangan tetap hangat. Kenapa menggunakan kaca/bahan yang bening? Karena sifat materinya yang dapat tertembus sinar matahari. Dari sinar yang masuk tersebut, akan dipantulkan kembali oleh benda/permukaan dalam rumah kaca, ketika dipantulkan sinar itu berubah menjadi energi panas yang berupa sinar inframerah, selanjutnya energi panas tersebut terperangkap dalam rumah kaca. Demikian pula halnya salah satu fungsi atmosfer bumi kita seperti rumah kaca tersebut. Sebagai Illustrasi sederhana tentang terjadinya pemanasan Global silahkan KLIK DISINI

Untuk mencegah dan mengurangi emisi gas karbondioksida dan efek rumah kaca mendorong lahirnya PROTOKOL KYOTO. Dinegosiasikan di Kyoto Jepang pada Desember 1997, dibuka untuk penandatanganan 16 Maret 1998 dan ditutup pada 15 Maret 1999. Persetujuan ini mulai berlaku pada tanggal 16 Pebruari 2005, setelah ratifikasi resmi yang dilakukan Rusia pada 18 November 2004.

Hingga 23 Oktober 2007 sudah 179 negara yang meratifikasi PROTOKOL KYOTO tersebut, daftar negara dapat anda lihat DISINI. Ada empat negara yang telah menandatangani namun belum meratifikasi protokol Kyoto tersebut yaitu, Australia (tidak berminat meratifikasi), Monako, Amerika Serikat yang merupakan pengeluar terbesar gas rumah kaca juga tidak berminat untuk meratifikasinya, sisanya Kazakstan. Tetapi setelah baru-baru ini Australia meratifikasinya menjelang konferensi perubahan iklim di Bali, maka tinggal Amerika Serikat sendiri sebagai negara industri besar yang belum meratifikasinya. Negara lain yang belum memberikan reaksi adalah Afghanistan, Andorra, Brunei, Rep. Afrika Tengah, Chad, Komoro Island, Irak, Taiwan, Republik Demokratik Arab Sahrawi, San Marino, Somalia, Tajikistan, Timor Leste, Tonga, Turki, Vatikan, dan Zimbabwe.

Shell Motivasi Anak Muda

Shell Motivasi Anak Muda Di Surabaya Menjadi Wirausaha Muda Melalui Shell LiveWire – Bright Ideas Workshop
09/08/2007
 

 
Sebagai salah satu rangkaian dari program Shell LiveWIRE, hari ini Shell menggelar Shell Bright Ideas Workshop di Gedung Graha Pena, Surabaya. Workshop ini merupakan workshop yang ketiga kali, setelah sebelumnya Shell Indonesia juga menggelar kegiatan yang sama di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta sejak awal Juni lalu. 
  
Workshop yang bertujuan untuk memotivasi serta memberikan inspirasi bagi anak-anak muda untuk menjadi wirausahawan ini dihadiri lebih dari 100 peserta di setiap kotanya. Sebagian besar dari mereka adalah anak-anak muda, baik pria maupun wanita yang memiliki semangat kewirausahaan yang tinggi, dengan rentang usia antara 18 hingga 32 tahun. 
  
Fathia Syarif, Media Relations & External Communications Manager PT. Shell Indonesia, dalam sambutannya mengungkapkan tujuan workshop ini, “Di masa sekarang ini makin sulit dirasakan bagi para lulusan muda untuk mendapatkan langsung pekerjaan selepas sekolah, ditambah lagi dengan makin ketatnya persaingan kerja dan makin sempitnya lahan pekerjaan. Kami berharap, materi-materi yang disampaikan para pembicara yang sudah berpengalaman dalam membangun kewirausahaan di Indonesia ini dapat bermanfaat sebagai sebuah bahan acuan sekaligus referensi awal bagi para peserta untuk membangun bisnis kewirausahaan mereka.” 
  
“Dalam sejarahnya, Shell juga mengawali usahanya dari semangat kewirausahaan yang tinggi. Oleh karena itu, guna menumbuhkan semangat kewirausahaan tersebut kami menyelenggarakan program Shell LiveWIRE yang diperuntukan bagi anak-anak muda di Inonesia, termasuk juga anak-anak muda di Surabaya yang terkenal kreatif dan inovatif melalui Shell Bright Ideas Workshop ini,” sambung Fathia. 
  
Shell Bright Ideas Workshop merupakan bagian dari program Shell LiveWIRE, yang juga dilaksanakan di lebih dari 20 negara tempat Shell beroperasi. Di Indonesia, program ini diselenggarakan dengan Indonesian Business Link (IBL) sebagai mitra pelaksana. 
  
Sri Wahyu Endah, Social Investment Manager PT Shell Indonesia, menanggapi hasil dari workshop yang telah diadakan di tiga kota sebelumnya, menceritakan sedikit pengalamannya, “Di setiap kota penyelenggaraannya, kami selalu menemukan ide-ide cemerlang yang berhasil dilontarkan oleh para peserta, khususnya pada saat working group session, bentuk ide-ide tersebut sangatlah beragam dan unik, yang sering kali tidak terpikirkan oleh kami sebelumnya.” 
  
“Melihat daya kreatifitas yang sangat cemerlang dan inovatif serta semangat mereka yang sangat tinggi untuk berwirausaha yang ditunjukkan oleh para peserta workshop ini menjadikan kami semakin kuat untuk terus berkomitmen mendukung serta memotivasi anak-anak muda menjadi wirausahawan yang berhasil di Indonesia, melalui program Shell LiveWIRE,”ujar Endah. 
  
Selain menggelar lokakarya yang rencananya akan berlangsung di 24 kota di Indonesia sepanjang tahun 2007 hingga 2008, program ini juga akan menggelar kegiatan Shell Bright Ideas Start-Up Awards dan Expo, Shell Bright Ideas Workshop untuk beberapa perguruan tinggi , serta kegiatan mentoring dan konseling bagi para wirausahawan muda yang berhasil lolos dalam seleksi. 
  
Dalam Shell Bright Ideas Workshop akan dihadirkan wirausahawan yang berhasil untuk berbagi ilmu dan tips seputar kesuksesan mereka dalam membangun serta mengelola usaha. Khusus di Surabaya, Shell akan menghadirkan Listianto, seorang pengusaha Sate Lisidu, di Surabaya yang telah berhasil membawa sate-nya hingga ke Istana Negara. Selain itu, juga akan dihadirkan pengusaha muda yang diharapkan dapat memotivasi semangat para peserta untuk segera menyusul menjadi seorang wirausahawan pemula. 
  
Para peserta juga akan menerima buah buku panduan memulai bisnis yang telah disadur dalam bahasa Indonesia, dengan materi-materi : Membuka Potensi Diri Anda (Unlock your Potential), Ide Cemerlang (Bright Ideas) – versi buku peserta, Penelitian Pasar Untuk Pertama Kalinya (Market Research for the First Time), Menulis Rencana Bisnis Anda Untuk yang Pertama Kali (Writing your first Business Plan), serta Panduan Penjualan & Pemasaran (Sales & Marketing Guidelines). 
  
Sementara dalam acara Shell Business Start-Up Award yang rencananya akan digelar pada bulan November mendatang di Jakarta akan berisi kegiatan presentasi dari para wirausahawan muda yang telah berwirausaha maksimal dua tahun, yang dilanjutkan dengan pemberian hadiah kepada wirausahawan terbaik, serta Shell Bright Ideas Exhibition, yakni sebuah expo yang menampilkan hasil kerja wirausahawan muda di Indonesia. 
  
Untuk jasa mentoring dan konseling sendiri akan diberikan secara gratis kepada para wirausahawan muda, berupa usaha pendampingan serta pengarahan yang diberika, khususnya bagi mereka yang baru saja memulai bisnis mereka. 

Managing Partner The Jakarta Consulting Group

Oleh : A. B. Susanto
Managing Partner The Jakarta Consulting Group


Indonesia kering wirausahawan (entrepreneur). Padahal para wirausahawan inilah yang menjadi fasilitator bagi kemajuan ekonomi sebuah negara. Menurut Pak Ci (Ciputra, chairman kelompok usaha Ciputra), Indonesia membutuhkan setidaknya 2% penduduknya menjadi wirausaha untuk menopang kemajuan ekonomi. Padahal saat ini hanya terdapat sekitar 0,8% penduduk Indonesia yang menjadi wirausahawan.

Entrepreneurship pada galibnya adalah upaya menciptakan nilai tambah, dengan menangkap peluang bisnis dan mengelola sumber daya untuk mewujudkannya. Tentu harus disertai pengambilan risiko dalam porsi yang tepat.

Lantas jika ingin mencetak wirausahawan yang tangguh dalam jumlah jutaan 1% saja dari penduduk Indonesia sudah di atas 2 juta orang faktor-faktor apa sajakah yang perlu dipertimbangkan? Sifat-sifat kewirausahaan seseorang dibentuk oleh atribut-atribut personal dan lingkungan.

Faktor lingkungan mempunyai peran yang signifikan dalam pembentukan jiwa kewirausahaan. Salah satu faktor lingkungan yang berperan besar dalam membentuk jiwa kewirausahaan adalah budaya.

Kita bisa melihat secara kasat mata, suku tertentu di Indonesia, seperti dari Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan mempunyai 'bakat' wirausaha. Karena dalam budaya tersimpan nilai-nilai yang diwariskan, dan nilai adalah 'apa yang dianggap baik'.

Tatkala kewirausahaan dianggap mulia dalam sistem nilai sebuah budaya, seorang wirausahawan mendapat tempat terhormat dalam budaya tersebut. Budaya tersebut akan menjadi 'produsen' wiraswasta. Sementara dalam budaya lain yang menempatkan pekerjaan wirausaha kurang bergengsi, kurang produktif dalam menghasilkan wirausaha.

Para perantau, biasanya juga memiliki dorongan lebih untuk berwirausaha. Orang Minang, Tionghoa dan India perantauan tampak lebih menonjol daripada mereka yang di daerah asalnya.

Role model merupakan hal yang sangat penting karena dengan mengetahui serta memahami kisah-kisah para wirausahawan yang telah meraih kesuksesan menjadikan cita-cita seseorang untuk membuka usahanya sendiri menjadi lebih kredibel dan terjustifikasi.

Calon wirausaha pada umumnya menemukan role model di rumah ataupun di tempat kerja. Bila seseorang banyak berhubungan serta bergaul dengan para wirausahawan, maka ada kemungkinan dia juga akan tertarik untuk memilih jalan hidup sebagai seorang wirausahawan.

Di samping faktor di atas, terdapat faktor sosiologis yang mendorong berkembangnya jiwa kewirausahaan. Salah satunya adalah tanggungjawab keluarga, yang memainkan peranan penting dalam menghasilkan keputusan untuk memulai usaha sendiri.

Adalah relatif lebih mudah untuk mulai menjalankan bisnis pada saat seseorang berusia relatif masih muda, lajang, serta tidak memiliki banyak aset pribadi. Bila dia gagal meraih kesuksesan sebagai seorang wirausahawan, maka masih terbuka peluang baginya untuk membangun karir dan pekerjaannya di perusahaan lain. Artinya lajang dan berusia muda memiliki hambatan psikologis yang rendah untuk berwirausaha. Lebih nekad!

Ada pula trade off antara pengalaman yang bertambah seiring dengan pertambahan usia dengan rasa optimistis dan energi yang dimiliki. Semakin bertambah usianya tentu semakin banyak pengalaman yang diperoleh, semakin luas jejaringnya dan seharusnya semakin percaya diri.

Namun kadang-kadang jika telah berada dalam sebuah industri dalam waktu yang lama, seseorang akan meyakini kesulitan yang bakal muncul bila memutuskan untuk memulai bisnis sendiri. Maka, rasa pesimis pun muncul dan tidak lagi nekad.

Namun dapat terjadi sebaliknya, pengalaman dan jejaring yang luas akan membuat rasa percaya diri merasa lebih merasa optimis untuk memilih wirausaha. Di sini karakter personal yang berbicara.

Karakteristik personal

Karakteristik personal dapat mengalahkan faktor lingkungan. Ambil contoh Bill Gates. Lingkungan keluarga pengacara telah membimbingnya untuk menekuni bidang hukum di Universitas bergengsi, Harvard. Dia sedang merintis jalan untuk mengikuti tradisi keluarganya, menjadi pengacara, pada saat dia dropped out dari Harvard dan mendirikan Microsoft. Dalam kasus Bill Gates, sisi karakteristik personal lebih menonjol.

Dari sisi ini, seorang wirausahawan memiliki focus of control internal yang lebih tinggi ketimbang seorang nonwirausahawan, yang berarti mereka memiliki keinginan kuat untuk menentukan nasib sendiri.

Sebuah survei yang dilakukan terhadap pemilik usaha kecil di Inggris menemukan bahwa lebih dari 50% responden mengatakan bahwa independensi merupakan motif utama saat mereka memutuskan mendirikan usaha sendiri.

Hanya 18% yang mengemukakan alasan untuk menghasilkan uang, sedangkan sisanya sebesar 10% menyebutkan ber-bagai alasan seperti kesenangan, tantangan, memberikan ruang lebih bagi kreativitas, dan kepuasan personal.

Karakteristik personal lainnya adalah kebutuhan untuk mengendalikan. Kebanyakan para wirausahawan adalah orang yang sulit untuk menerima kendali serta otoritas orang lain terhadap diri mereka.

Menurut Derek Du Toit, banyak wirausahawan yang membangun bisnisnya sendiri sebelumnya merupakan karyawan dari sebuah organisasi, namun mereka memiliki sifat sulit diatur.

Keputusan berwirausaha dapat dipengaruhi oleh faktor personal maupun faktor lingkungan. Wirausahawan seringkali memutuskan untuk memulai usahanya sendiri karena mereka adalah para high achiever yang merasa bahwa karir mereka sulit berkembang dalam perusahaan tempat mereka bekerja ataupun profesi yang mereka tekuni.

Banyak wirausahawan yang bekerja selama beberapa waktu dalam sebuah perusahaan guna memperkuat jejaring, meningkatkan sumber daya dan pengalaman sebelum membuka bisnis mereka sendiri.

We Named it ‘Global Crisis’

We Named it
‘Global Crisis’


Dari tahu 1998 sampai sekarang kita pasti enggak asing lagi dengan yang namanya krisis moneter. Familiar juga, kan, dengan nasehat enggak boleh boros karena Indonesia sedang krisis. Gals, kali ini bikan Indonesia doing yang mengalami krisis, Tapi DUNIA..!!!

Apa sih krisis global itu???
 Dalam istilah ekonomi ada yang namanya resesi yang artinya kondisi pertumbuhan ekonomi usaha kecil mandeg lebih dari setahun. Resesi ini menimbulkan penurunan seluruh aktivitas ekonomi seperti lapangan kerja, investasi, keuntungan usaha, dan lain-lain. Akibatnya harga bisa turun atau sebaliknya meningkat tajam. Krisis global terjadi di akhir tahun 2008 ini diawali karena adanya krisis di Amerika. 

Terus, penyebabnya apa???
 Ehemmm, gini lho, ceritanya. Dalam kondisi normal, sebuah bank ga akan memberikan pinjaman kepada pihak yang dinilai enggak mampu membayar kembali ppinjamannya. Karena kalau peminjam tidak dapat mengembalikan pinjamannya, bank itu yang bakal rugi.
 Nah, tahun 1990-an Amerika merupakan masyarakat yang konsumtif karena pertumbuhan ekonomi juga tinggi sehingga kesejahteraan meningkat. Rumah pun enggak cukup satu, kalau bisa beli dua atau tiga sekalian. Masyarakat pun menekan bank-bank untuk mempermudah kredit dan meringankan pajak. Akhirnya pemerintah Amerika mengeluarkan UU Mortgage, yaitu semacam undang-undang kepemilikan rumah yang meringankan pajak kredit (kalau di Indonesia semacam KPR). Ya, mau engga mau orng-orang disana berbondong-bondong mengambil kredit dengan mudah pada bank-bank Amerika. Surat pinjaman masyarakat kemudian dibisniskan kembali oleh bank dengan cara menjual surat tersebut kepada investor-investor.
 Tapi, ternyata masyarakat yang membeli rumah tersebut menunggak bayaran sehingga terjadi kredit macet. Rumah yang dijual dan disita makin lama makin banyak, daya beli masyarakat menurun. Padahal Negara-negara langganan mengekspor barang untuk orang-orang Amerika sudah mulai kepayahan. Termasuk Negara di Asia seperti Singapua, Hongkong, Tiongkok dan Indonesia. Pabrik-pabrik pun terancam gulung tikar. Karena perdagangan di dunia ini saling terkait antara satu dengan yang lain, maka seperti feel domino, satu jatuh prlahan semua juga ikut jatuh. Hampir semua negara merasakan efek resesi in. bank menjadi kewalahan harus menekan kredit pinjaman ini, mereka juga enggak punya modal lagi. Kerugian bank juga menyebabkan hampir seluruh perusahaan yang memegangnya bangkrut. Jadi bukan hanya bank saja yang krisis, tapi juga perusahaan-perusahaan. Jadilah krisis global yang melanda semua Negara di dunia.

Kenapa harga barang pada naik???
 Sebenarnya enggak semua barang pada naik. Beruntunglah kita yang tinggal di Indonesia. Soalnya kebutuhan pangan kita bisa tercukupi. Yang naik itu barang-barang elektronik produksi luar negri. Kayak Play station, handphone, laptop (merek tertentu) yang harus dibeli pakai mata uang dollar.

What should you do??
• Jangan panik ikut-ikutan beli dollar karena menjatuhkan nilai rupiah. Ingat, ini bukan krisis moneter, Indonesia hanya terkena dampak di sebagian sector.
• Stop pola hidup konsumtif. Beli barang yang memang kita perlukan, bukan yang kita inginkan.
• Sabar jangan dulu beli barang-barang elektronik di tengah nilai dolar yang belum menentu. Simpan dulu uangnya, baru beli saat nilai dollar turun.
• Pilih bank yang bonafit dan terpercaya untuk menyimpan uang kita.

Tetap jadi cewek pintar yang tau apa pun yang terjadi di dunia ini, ya…^-^v


A Promise to my earth

A Promise to my earth
By:
Andarini Putrinastiti


 Bumi semakin tua. Aku sadar itu. Selama beberapa belas tahun aku hidup di bumi ini, sadar atau enggak, aku banyak bikin polusi dan menambah munculnya global warming.
 Semua orang mulai kepanasan, kebanjiran dan kekurangan makanan. Bumi makin enggak bersahabat. Tapi itu juga karena aku. Makanya, mulai sekarang aku berjanji:

  Untuk mengurangi pemakaian hair dryer dan mengeringkan rambut secara alami.
  Tidak membuang sampah sembarangan.
  Langsung mencabut charger hp kalau baterainya sudah penuh.
  Untuk selalu peka dirumah dengan mematikan barang-barang elektronik yang enggak terpakai.
  Sedikit demi sedikit belajar untuk bisa memodifikasi barang bekas jadi barang yang bisa dipakai lagi.
  Menganggap kalau global warming adalah masalahku juga.

Janjiku memang sederhana. Tapi aku pengin selalu bisa melakukannya. For a better earth! 


Kita penyebab global warming!

Kita penyebab global warming!

Tanpa Listrik kita bakal balik lagi ke zaman batu. Enggak ada HP, TV, musik, dan internet. Nooo! Tapi itulah yang akan terjadi kalau kita kehilangan energi buat membangkitkan tenaga listrik.

The Fact

Nih dia sebagian bukti kalu pasokan listrik kita sudah minim bange. Malah, sebagian besar dari kita pasti sudah mengalami sendiri pemadaman listrik bergilir yang di lakukan PLN.

  Perusahaan listrik Negara memastikan pemadaman listrik bergilir akan mulai dilakukan di Jakarta mulai 11 sampai 17 juli 2008.
  Untuk menghindari krisis listrik di wilayahnya, PT PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Madiun, masih akan melakukan pemadaman bergilir hingga bulan desember 2008 kemarin.
  Di musim kemarau energi listrik menyusut .

Did you know ?

Hampir 40% emisi karbon dihasilkan oleh sector ketenagalistrikan. Semakin tinggi konsumsi listrik, semakin tinggi pula emisi yang dihasilkan oleh pembangkit listrik

Penggunaan listrik sebesar 160 watt akan menyebabkan pembuangan emisi karbondioksida sebanyak 43 kg per tahun!!!

Jangan Cuma diam saja, buruan kurangi penggunaan listrik harian kita! 

Hitung yuk, pemakaian listrik kita setahun…

 
  TV 21” (68 watt/jam)
Kita pakai : 8 jam sehari
Energi seminggu : 3.808 watt

  Stereo (50 watt/jam)
Kita pakai : 2 jam sehari
Energi seminggu : 700 watt

  Kipas angin (130 watt/jam)
Kita pakai : 8 jam sehari
Energi seminggu : 5.768 watt

  Ac split ½ pk (430 watt/jam)
Kita pakai : 8 jam sehari
Energi seminggu : 24.080 watt

  Komputer (140 watt/jam)
Kita pakai : 5 jam sehari
Energi seminggu : 4.900 watt

  Cherger Hp (100 watt/jam)
Kita pakai : 2 jam sehari
Energi seminggu : 1.400 watt

  Lampu kamar (60 watt/jam)
Kita pakai : 8 jam sehari
Energi seminggu : 3.360 watt

  Hair dryer atau alat catok (30 watt/jam)
Kita pakai : 30 menit sehari
Energi seminggu : 105 watt 



Dalam setahun kita bisa menghabiskan 14.298.781 watt tenaga listrik. Yang berarti, kita memegang andil sebagai penyebab 89.367 kg emisi karbondioksida! 


 
Biar bumi enggak makin panas, usahakan semaksimal mungkin 
untuk mengurangi penggunaan listrik kita. Kita juga bisa menghemat listik dengan cara-cara dibawah ini :  


 
  Cari lampu hemar energi dengn jenis CFL. Cek juga tanda LPW yang tercantum di bohlam itu. Semakin tinggi LPWnya, semakin hemat penggunaan listrik bohlam tersebut.
  Monitor komputer LCD menggunakan lebih sedikit listrik dibandingkan monitor biasa.
  Laptop jauh lebih hemat energi daripada komputer biasa .
  Segera cabut charger HP begitu batre kita penuh.
  Kurangi penggunaan listrik pada pukul 17.00-22.00. soalnya, saat-saat inilah yang paling banyak digunakan.
  Alat listrik dalam kondisi standby tetap ‘menyedot’ listrik. Jadi jangan malas untuk mematikan peralatan listrik yang tidak terpakai. Selain itu, kabel yangtercolok juga tetep ‘menarik’ tenaga listrik sebanyak 40-50%. Jadi dicabut saja, ya…
 

Semua gara-gara global warming!!

Semua gara-gara global warming!!

Buat sebagian besar orang, berita tentang global warming selalu berhasil bikin bulu kunduk merinding. Makanya, kita musti usaha semaksimal mungkin buat mencegah bumi makin panas. Biar masalah-masalah dibawah ini engga perlu kita alami.

  Bencana Alam
Ini dia beberapa bencana alam yang bisa ditimbulkan oleh global warming : gunung meletus, angina rebut, banjir, kebakaran hutan, badai, tornado. Dan semua ini merupakan efek yang timbul akibat kenaikan suhu bumi dan permukaan air laut.
  Kekeringan 
Siap-siap menghadapi musim kering yang panjang. Saat itu, kemungkinan besar kisah di film water world akan jadi kenyataan. Kita bakal berantem Cuma buat mendapatkan air minum. Oh, No…
  Penyakit 
Menuurut WHO, setiap tahunnya, 15.000 orang dikabarkan meninggal karena masalah-masalah yang berhubungan dengan perubahan iklim. Penyebabnya bermacam-macam, missal, serangan panas yang berlebihan, serangan jantung(global warming meningkatkan masalah kardiovaskular yang mengakibatkan serangan jantung),alergi, asma, malaria, demam berdarah, dan kolera. Selain itu,WHO juga mengidentifikasi 30 penyakit baru yang muncul akibat global warming selama 3 dekade terakhir.
  Keamanan dunia 
Global warming akan mengakibatkan migrasi besar-besaran (karena banyak orang akan kehilangn tempat tinggal). Hal ini akan menimbulkan masalah keamanan, karena banyak orang akan berusaha menerobos batas negara lain secara illegal. Selain itu persaingan untuk mendapatkan makanan dan minuman juga cenderung menimbulkan konflik.
  Kemiskinan
Naiknya permukaan air laut akan mengakibatkan tenggelamnya daratan dan pulau-pulau. Orng-orang akan kehilangan perkerjaan, rumah, dan harta mereka. Saat inilah kemiskinan global akan terjadi. Bahkan, beberapa tahun terakhir ini, jumlah pengungsi di dunia akibat masalah lingkungan dilaporkan meningkat sampai beberapa kali lipat.
  Kelaparan 
Perubahan iklim akibat global warming akan mempengaruhi cuaca dan musim di dunia. Akibatnya banyak panen yang akan gagal dan air minum bersih menjadi langka. Kalau selama ini, kelaparan identik dengan orang miskin, saat itu, orang kaya pun akan mengalami kelaparan. Soalanya, biar pun kita punya uang, enggak ada apa pun yang bisa kita beli.

Perdagangan Karbon

Perdagangan Karbon 
Indonesia menjadi tukang kebun eksklusif dunia 

Kalau kita rajin mengikuti berita global warming, pasti bakal sering mendengr protokol Kyoto disebut. Udah tau belum protokol Kyoto itu apa? Protokol Kyoto adalah rancangan dunia untuk climate change. Protokol ini dibuat tahun 1997 dan diharapkan tahun 2012 udah selesai. 
 Dari hasil protocol Kyoto, muncul kebijakan- kebijakan baru menurunkan emisi. Kebijakan ini dibuat berdasarkan kompromi antara negara berkembang dan negara maju. Ada beberapa negara, diantaranya amerika yang menolak pengurangan emisi dengan alasan ini membuat perekonomian mereka merugi. Maklum, deh, gals, soalnya perindustrian mereka harus dibatasi kalau pengurangan emisi diberlakukan. Negara industri ini dalam konferensi PBB disebut Negara annexI. Ada 35 negara yang termasuk didalamnya. Diantaranya Jepang, Kanada, Prancis, Amerika, Inggris, Belanda, Swedia.
 Dibuatlah kesepakatan agar industri tetap berjalan, tapi global warming tetap diantisipai. Di antaranya adalah clean development mechanism atau mekanisme pembangunan bersih. Dalam kebijakan yang biasa disebut perdagangan karbon, negara berkembang harus membantu negara maju agar menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Negara berkembang juga harus membantu negara maju mencapai target peurunan emisi negaranya. So how do you do that?? Prinsipnya adalah saling kerjasama.
 
 Negara maju punya industri yang menghasilkan gas rumah kaca. Sementara, Negara berkembang punya lahan hutan yang bisa menyerap gas karbon. Jadi Negara maju bisa barperan mengurangi emisi GRK dengan cara membeli kredit karbon atau membayar proyek rumah lingkungan di negara berkembang untuk mengurangi GRK. Contoh, Amerika harus membayar sekian jumlah uang untuk pelestarian hutan di Indonesia supaya GRK Amerika bisa diserap hutan kita. Pada dasarnya kita seperti tukang kebun eksklusif gitu, gals.
 Setip penurunan emisi yang setara dengan satu ton karbon, Negara maju itu akan mendapat certified Emissions Reduction(CERs/Sertifikat Kredit Karbon). Harga per sertifikat CER tahun 2006 adalah 10.90 dollar AS. Sertifikat ini berupa lembaran surat berharga di pasar karbon. Missal, Amerika Punya target menurunkan emisi GRK dua juta ton pertahun. Berarti dua juta x $ 10,09 = $ 21.800.000AS jumlah yang harus dibayar ke Negara kita. Whoaaa… banyak juga, yaaaa.




Dilema carbon trade
 Jadi kalau perdagangan karbon begitu menguntungkan buat kedua negara, kenapa masih ada keberatan dari negara maju? FYI Amerika, Australia, Kanada, Jepang sempat menolak usulan emisi saat perundingan di UNCCC2007, lho.
 Keraguan yang utama apakah benar GRK akan berkurang dengan perdagangan karbon? Belum tentu, gals! Dr. Mezak A Ratag, kepala pusat penelitian damn pengembangan badan meteorologi dan geofisika, seperti dikutip dari kompas, menyatakan, “ Kalau kita melakukan penyerapan sekarang di Indonesia, misalnya, maka yang diserap adalah emisi dari Negara-negara maju di utara pada beberapatahun lalu. Mengingat usia atmosferyang bisa mencapai sekitar 150 tahunan, bisa jadi yang kita serap itu adalah emisi pada 40 tahun atau 50 tahun yang lalu”. Perdagangan karbon memang masih dalam perdebatan. Bahkan penelitian berapa jumlah karbondioksida yang diserap tiap pohon pun masih belum jelas.

Karbon trade di Indonesia 
 Dari hasil Bali Road Map, Negara maju tetap diwajibkan menurunkan emisi. Usaha carbon trade di Indonesia sekarang ini juga sudah berjalan. Indonesia menjadi proyek percontohan dari proyek Program Pengurangan Emisi dengan menjaga kawasan hutan aau reducing emissions from deforestation and degradation (REDD). Inggris sudah menyiapkan dana sebesar 1,6 milliar dollar AS melalui Environmental Transformation Fund untuk mitigasi (pengurangan) dan adaptasi perubahan iklim di Negara-negara berkembang. Selanjutnya pemerintah juga sudah mnyiapkan 15 lokasi yang terbesar di Indonesia untuk kawasan REDD. 
 Untuk saat ini, buang dulu pikiran negative kita. Semoga carbon trade berjalan lancer dan Negara kita makin maju berkat metode ini. Semangat!

Apa itu gas carbon?
 Gas carbon adalah komponen kimia yang bersifat seperti gas dan memiliki temperature panas yang bisa membuat kondisi bumi memenas juga. Jumlah gas carbon bisa dikurangi dengan menanam pohon, karena pohon menyerap banyak gas carbon untuk proses pertubuhan mereka.
 Gas carbon dikeluarkan oleh semua mahkluk hidup saat melakukan aktivitas. Termasuk saat kita sedang bernafas atau makan. Gas carbon paling banyak dikeluarkan oleh industri/pabrik, bahan-bahan yang menggunakan listrik dan menghasilkan panas seperti mobil, mesin cuci, hair dryer, dll.

New Year, New Me

New Year, New Me…..!!!

Engga terasa kita udah memasuki tahun 2009. Tahun baru, kita juga harus jadi baru, dong. Atau setidaknya enggak bikin kesalahan yang lama terus-menerus, deh. Supaya makin disayang temen, keluarga, dan dosen. Welcome 2009 and welcome the new me!!

Friendship area 
1. Engga ngaret pas janjian
Solusi : Kan kita tau banget berapa lama waktu yang kita butuhin buat siap-saip mulai dari mandi sampai perjalanan, jadi engga ada salahnya kalau kita memulai kegiatan ‘siap-siap’ kite lebih awal? Selain enggak keburu-buru, kita juga engga perlu bikin temen nunggu.

2. Stop gossip!!!
Solusi : Namanya juga temenan, wajar kalau sebal-sebalan terus jadi gossip. Tapi dari ngegosip itu kita bisa dinilai buruk atau dianggap ember sama temen. Mending kalau ada temen yang lagi ngegosip, kita jadi pendengar yang baik atau diamkan saja. Dan pastikan kita enggak langsung menyebarkan berita itu (Terutama kalau belum tau berita itu benar atau enggak) ke orang pertama yang kita temui. Dijamin teman-teman akan lebih percaya sama kita.

Campus Area 
1. Target nilai tinggi 
Solusi : Ditahun baru kita harus memperbaharui nilai IP kita, nih. Dan kita harus mulai berkompetisi dengan diri kita sendiri. Kalau nilai kita naik, ortu pati lebih percaya sama kita dalam segala hal. Siapa tau uang jajan nambah.

2. CS-AN sama matakuliah killer
Solusi : Kita pasti udah ilfil dengar nama Akuntansi biaya, sistem basis data, pemrograman, tapi tapi enggak mau, kan, gagal karena matakuliah rumit itu?? Kita bisa, kok, ikutan bimbel yang pengajarnya masih muda, siapa tau ada yang ganteng yang bikin kita tambah semangat belajar. He he he.

Famili Area

1. Jadi koki saat weekend
Solusi : sekali-kali boleh juga, lho, nongkrong di dapur sama si bibi sambil belajar masak. Masak itu asyik, kok! Terus kita bisa jadi koki buat mama, papa, adik, kakak gantiin si bibi saat weekend. Masakin pacar juga boleh, dia pasti tambah saying sama kita.

2. Lebih deket sama keluarga 
Solusi : Begitu sampai rumah, jangan langsung ngurung diri dikamar dan Cuma keluar pas makan. Duduk bareng bokap sambil nonton tv. Ajak ngobrol nyokap yang lagi masak. Bantuin adik bikin pr atau ajak kakak ngobrol artis kesayangannya. Family is the most precious thing we have. 

You are Your #1 Best friend

You are Your #1 Best friend

Gals, tahu enggak, kita enggak bakal pernah jadi temen yang baik, kalau belum “bersahabat” dengan diri sendiri. So keep in mind, love others, but love your self more…

 Mulutmu harimaumu
Kekuatan sugesti tu emang luar biasa. Misal, simple saja, nih. Kalau kita masuk angina, kita sering merasa enakan setelah dikerok. Padahal, menurut catatan medis, engga ada, tuh, penyakit masuk angina. Apalagi metode penyembuhan dikerok…. Nah, sekuat itulah pikiran kita. Makanya kita enggak boleh ngomong hal jelek tentang diri kita sendiri. Karena apa yang kita omonggin, biasanya bakal terpatri dikepala. Dan kalau itu sudah kita percayai dan jadi sugesti, bisa-bisa malah jadi kenyataan…. Malas banget, kan?!

 Senang – senang itu harus
Kita akan mencintai diri sendiri kalau kita selalu menyediakan waktu buat bersenang-senang. Soalnya, mana mungkin kita bisa happy kalau selalu dijejali rasa capek, dan emosi tinggi. Makanya, usahakan untuk merencanakan kegiatan yang menyenangkan seminggu sekali. Misal ngumpul bareng sahabat lama, hang out bareng sahabat, atau treveling.

 Nabung dong…
Senang-senang itu perlu biaya. Jadi mesti nabung, dong, dari sekarang. Pasti seneng banget, deh. Rasanya ketika berhasil beli barang idaman, atau liburan ke luar negri dengan hasil tabungan kita.






 Body and soul
Biar kita bisa happy dengan maksimal kita musti sehat. Lagipula, tubuh yang sehat dan terawat pasti bikin perasaan lebih senang. Siapa sih, yang ga suka tampil menarik dan dapat pujian dari teman-teman? Jadi, jangan malas lagi, ya, makan sayur dan buah setiap hari. Tapi memanjakan diri dengan fast food pas weekend tetap boleh, ko…

 Jurnal Syukur
Ayo bikin jurnal syukur . Tulis minimal satu hal yang bisa kita syukuri setiap harinya. Dengan begitu kita bakal sadar, kalau ada banyak banget hal yang bisa kita syukuri di dunia ini. Jangan biarkan satu haripun terlewat, ya.

 Tertawa
Banyak tertawa bisa menghilangkan stress, lho. Jadi banyakin, deh, gaul sama teman-teman kita yang lucu.

 Mimpi yang masuk akal
Bermimpi itu boleh banget. Soalnya kalau enggak mimpi, kita enggak bakal punya tujuan dalam menjalani hidup. Tapi… mimpi juga harus masuk akal, donk. Punya mimpi yang mustahil malah bikin kita jadi tertekan. Coba bikin step awal yang peling sederhana. Kalau sudah tercapai, baru, deh, lanjut ke step berikutnya. One step at time, gal.

 Kotak sampah
Ngapai menyimpan sampah? Cuma bikin badan kita jadi sakit saja… Mulai sekarang, singkirkan hal-hal yang sudah tidak kita perlukan. Itu termasuk barang-barang yang sudah tidak terpakai, kesalahan teman, saudara, orangtua (atau siapapun yang sudah berumur ‘ratusan’ tahun), sampai teman dan pacar yang kerjaannya Cuma ‘menggerogoti’ hidup kita. Kuncinya Cuma satu, kalau hal itu enggak bikin hidup kita jadi lebih baik, atau lebih indah, ngapain ‘dipelihara’ lama-lama??

Kamis, 08 Januari 2009

Yoon Eun Hye

Yoon Eun Hye



Yoon Eun Hye
Enlarge
Yoon Eun Hye
Table of contents [hide]

Profile

  • Name: 윤은혜 / Yoon Eun Hye (Yun Eun Hye)
  • Nicknames: "JamGgoDae" (Stick) / "Pooh"
  • Profession: Model, actress and singer
  • Birthdate: 1984-Oct-03
  • Birthplace: Seoul, South Korea
  • Height: 168cm
  • Weight: 48kg
  • Star sign: Libra
  • Blood type: O
  • Family: Younger brother
  • Talent agency: Kraze Entertainment

About Yoon Eun Hye

Yoon Eun Hye first entered the entertainment industry in 1999 as a member of the K-pop girl group Baby Vox. She left the group in 2005 to pursue an acting career. Yoon performed her first major role in a drama, Goong as Shin Chae-gyung. This role propelled her to stardom. She portrayed as a tough girl named Han Su in her first movie, Escaping from Charisma. Her next drama after Goong was a comedy called The Vineyard Man. Yoon Eun Hye was the lead star of The 1st Shop of Coffee Prince portraying the lead in the drama. Criticism of her acting arose after the first episode aired, but then came to a stop, after displaying her acting talent as the drama proceeded. In light of this, different companies were eying her to endorse their products due to her increased popularity.

TV Series

Movies

Recognitions

  • 44th Baeksang Awards: Best Actress Award for The 1st Shop of Coffee Prince (2008)
  • 2007 MBC Drama Awards: Top Excellence Acting Award for The 1st Shop of Coffee Prince
  • 2006 The Grime Awards: Best Actress for The Vineyard Man
  • 2006 KBS Acting Awards: Best New Actress Award for The Vineyard Man
  • 2006 KBS Acting Awards: Best Couple Award with Oh Man Suk
  • 2006 MBC Drama Awards: New Actress Award for Goong
  • 2004 Hallyu Award: 15th Seoul Music Awards
  • 2003 Korean Music Awards: Best Singer Award
  • 2002 SBS Music Awards: Representative Award
  • 2001 Award Model Line: Best Dressed Singer
  • 10th Seoul Music Awards: Best Singer Award (1999)

Trivia

  • Education: Joong Kyung High School, Kyung Hee Cyber University (Tourism Management degree)
  • Hobbies: Watching movies, writing letters, and photography
  • Specialty: Drawing
  • In late 2007, she was involved in projects for a cause such as Wish Come True and Letters from the Angels No. 5 Campaign
  • She was one of the ten Hallyu stars of 2007 thus she became one of the most highly paid actresses in television at the age of 23.
  • Yoon Eun-hye was formerly in Baby VOX; she was the last member to join and stayed with the group from 1999 until 2005.

Endorsements

  • DHC Korea
  • LG Telecom
  • Samsung Happy Together
  • Green Tea
  • Domino's Pizza
  • MPLE
  • JOINUS
  • Levi's Lady style jeans
  • Samil Pharmaceutical eye2o
  • Philips Satinelle Ice Premium
  • CK
  • KT Mega TV
  • PRO-SPECS
  • Trofish
  • Maxim Latte Ditto
  • New Balance

Joo Ji Hoon

Joo Ji Hoon


Profile

  • Name: 주지훈 / Joo Ji Hoon (Ju Ji Hun)
  • Real name: Ju Young Hoon
  • Profession: Model and actor
  • Birthdate: 1982-May-16
  • Birthplace: South Korea
  • Height: 187cm
  • Weight: 68kg
  • Star sign: Taurus

TV Series

Movies

  • Antique Bakery (2008)

Endorsements

  • Crown Butter Waffle
  • Clride
  • Bon
  • Hi Harriet Shopping Mall
  • Calvin Klein
  • CF- SKT
  • Cass Beer
  • IBM
  • LEVI's
  • POLO
  • Reebok
  • Cyworld
  • KTF
  • Sshil On-line game
  • OB Lager Beer

Recognitions

  • 2006 MBC Drama Awards: New Actor Award
  • 2005 Style Magazine: Most Stylish Male Model
  • The Photographers' Association: Best Male Model (2005)
  • 2004 Best Dressed Model Award
  • 21st Swan Award: Best Outfit - Best Male Model

Trivia

  • Education: Kyonggi University (Acting major)
  • Skills: Speed-reading and self defense
  • Hobbies: Games, swimming and basketball

Palace

Palace


Imagine being a happy-go-lucky high school student and finding out one day that your commoner grandfather and the King of the country had made a pact that you would marry the Crown Prince. This is Chae-kyung's predicament as she is quickly thrust into a royal marriage to a complete stranger. (Oh, and did I mention that Korea is a country that doesn't even have a monarchy in the real world?). For some, it's a true alternate reality Cinderella story, but for Chae-kyung, her Prince, named Shin, turns out to be mean and selfish with little intent of breaking up with his previous girlfriend and every intention of divorcing her in a couple years.

But the bubbly and good natured Chae-kyung finds solace in the Crown Prince's cousin, Prince Yool. He is the true Prince Charming, a kind and understanding soul who quickly falls in love with her (his cousin-in-law). Complicating the situation is the fact that prince Yool used to be the Crown Prince and she was originally betrothed to him. And as it turns out, the parents of the Princes have a complicated past and love triangles all their own.

Palace Sound like a soap opera? Well, obviously it is. And a good one. Chae-kyung must navigate the difficult worlds of the palace and high school and marriage. The mixture of three situations that are difficult enough on their own creates all kinds of interesting difficulties for our girl next door.

Yoon Eun-hye (second from right) is perfectly charming as Chae-kyung. She is the most delightful part of the show -- goofy and cute without ever being too annoying. She cries a lot but never comes off as weak. The performance really brings a lot to a character that's hard to dislike and easy to care for. Joo Ji-hoon (far left) is also great as Shin, the troubled monarch to be (he does great even though he's almost always dressed in questionable pink frocks). At first Shin seems somewhat one dimensional, but over time his complexities and insecurities come to the fore and are portrayed very effectively. Former boy band idol Kim Jung-hoon (far right) debuts well here, portraying the complicated and tortured character Yool. Along with the three leads are a great cast of supporting characters. Particularly of note are Chae-kyung's bumpkin family and her wacky trio of friends -- the characters that add the greatest comic effect to the show.

And the show balances the comedy and the drama very well. It never gets too sad or too silly for too long. A scene where the elders try to get Crown Prince Shin and Chae-kyung to consummate their marriage had me practically rolling on the floor in laughter, while a simple shot of Chae-kyung waiting by the phone and never receiving a call from her absent husband required a box of tissues. The show is full of tender moments, and really works best when it focuses on the love triangle of the younger characters, and tends to lose steam when a lot of attention is paid to the Elders.

Prince Shin does eventually begin to warm to Chae-kyung's utter adorableness, and a love triangle full of joy and pain plays out over the show's 24 episodes (It was originally slated for 20, but the show became so popular that they extended it for 4 more episodes of misunderstandings and tears). In fact, the extra 4 episodes might be a bit too much, because it does seem like there's maybe one misunderstanding too many by the end. As for the end, it's a bit strange and not the most satisfying I've seen, but it certainly gets the job done, and in no way should be a deterrent from watching the rest of this truly enjoyable show.

But right up to the last couple episodes, I didn't know which guy to root for. Sometimes I wanted her to end up with Shin, and sometimes with Yool. And it's not only a question of who will get the girl, there's also a question of which Prince will become the next ruler. Because as the Princes struggle for Chae-kyung's affection, their mothers connive to grasp the throne for them. Once again, the court politics mixed in with high school politics add a great twist to this drama.

A lot of the success of the show is credited to the top notch production values. The three main characters wear an array of designer outfits, and seem to be in a different one every time they appear on screen. The crown prince and princess' quarters are stunningly beautiful. The production was denied when they asked to shoot in a real castle, but it's all for the best, because what was created was perfect for the series.

The show's surprise success in Korea (which shouldn't have been surprising, due to how great it looked and how good the main trio of actors are) has caused it to be dubbed the next big thing in the Korean wave. There are high hopes that the show will catch on in other Asian countries. Even Variety has called it the "future of Korea's TV drama industry". And it could easily gain a following as loyal as Dae Jang Geum or Winter Sonata.

Coffee Prince

Coffee Prince

Coffee Prince Number 1 is probably the most enjoyable Korean TV drama I've watched so far. I loved Ruler of Your Own World, but it was darker, more serious, more dramatic. Coffee Prince is pure fun, and its popularity shows that many Koreans agree with me.

The premise is that Go Eun Chan (Yoon Eun-hye, Palace), by default the head of her family after her father died when she was 16, is often mistaken for a boy. She wears her hair fairly short, dresses ambiguously, knows Tae Kwon Do, does delivery work, and eats like a horse. Choi Han Gyeol (Gong Yoo, One Fine Day), handsome scion of a wealthy family, is being pressured to marry by his imperious grandmother (Kim Young-ok). He hires Eun Chan, whom he takes for male, to pretend to be his gay lover. Behaving outrageously in various hotel lobbies, the two scare off all the women his grandmother sends him.

Coffee Prince Grandmother then raises the stakes. If Han Gyeol won't marry or go to work for the family company, he'll have to support himself; she takes away his care and gives him notice of eviction for his expensive rooftop apartment before he agrees to manage Coffee Prince, a rundown coffee shop in a student district, and increase its profits. Eun Chan wheedles him into hiring "him," and before long they find themselves powerfully drawn to each other. His interest in a cute boy understandably disturbs Han Gyeol, who reacts as if he were a closeted gay man: he alternately tries to keep Eun Chan close, and to drive "him" away.

Why is Han Gyeol so reluctant to marry? Several online articles I've seen describe him as a "playboy," but he's never shown dating women. He's in love with Han Yoo Joo (Chae Jeong-an, Emperor From the Sea), a beautiful and brilliant artist who has an on-again, off-again love with Han Gyeol's cousin Han Seong (Lee Seon-gyoon, White Tower), a musician and producer. As the series begins, Yoo Joo has just returned from a long stay in New York, where she was involved professionally and romantically with a man called DK. Now she's back and wants to start over with Han Seong, who (reasonably enough) doesn't quite trust her. But she's not in love with Han Gyeol either. By chance, Go Eun Chan delivers milk to Han Seong's house. She and Han Seong bond over Han Seong's sheepdog Ssulja, and become good friends.

As usual in a series, Coffee Prince includes a constellation of secondary characters, ranging from Eun Chan's feckless mother (Park Won-sook, Tomato) and the wacky butcher, Mr. Goo (Lee Han-wee, Love and Hate), who wants to marry her; and Eun Chan's more glamorous younger sister Eun Sae (Han Ye-in), who wants to be a star. Then there's the Coffee Prince team, assembled like disciples by Han Gyeol and Eun Chan: Han Gyeol's old friend Chin Ha Rim (Kim Dong-wook), who fancies himself a ladies' man but also seems interested in Eun Chan; the hunky but slow Hwang Min Yeop (Lee Eon, who tragically died in a motorcycle accident in 2008), who's in love with Eun Chan's sister and pursues her doggedly despite her best efforts to drive him away; the mysterious Master of Waffles No Jeon Ki (Kim Jae-wook), who keeps muttering in Japanese; and Manager Hong, the slovenly manager of the shop, whom Grandmother keeps on as co-manager to keep Han Gyeol on his toes.

Writers Lee Jeong-ah and Jang Hyeon-joo keep things steaming along entertainingly, and for the most part they keep the comedy in character, without much of the pointless slapstick or asides that disrupt some comedy-dramas. I'm also forever grateful that they never resort to a car or other accident to engender a crisis and permit tearful reconciliations and confessions, as in so many dramas. Some early plot points, like Eun Chan's supersensitive nose for smells, are introduced early on and then forgotten; on first meeting Eun Chan, Ha Rim calls "him" My Chan and exclaims over "his" cuteness, but after a few episodes he's chasing after young women and trying to give Eun Chan advice on handling the babes.

The story doesn't really come together until Han Gyeol and Eun Chan begin to fall in love. Most writers would, I think, have let Han Gyeol know that Eun Chan was a girl after no more than one episode of homosexual panic, but Lee and Jang stretch it over several episodes, and make Han Gyeol's anxiety wholly convincing. He sees a clueless old doctor, who gives him medicine to cure him of his tendencies. "You're gay, right?" he asks Eun Chan. "But I'm not. So stop seducing me."

"Who called me over in the middle of the night?" she points out.

"Let's be sworn brothers," he tells her. She refuses his evasion at first, then gives in. In voice over, each then tells us that even if it only means being a brother, he won't have to leave the other's side. But still Han Gyeol runs hot and cold, firing Eun Chan and then running to get "him" back. (One beautiful bit: Han Gyeol tells Eun Chan a major family secret. Sitting behind him, where he can't see her, she stretches out her hands and mimes embracing him, comforting him, because she doesn't dare to touch him. Yoon puts immense longing into that gesture.)

As more and more of the other characters are let in on the secret of Eun Chan's real sex, the tension builds. It's helped a lot by the wonderful chemistry between the leads, who are wholly convincing as new lovers delighted with each other. Gong Yoo resembles a younger Ju Jin-mo (Musa, Happy Ending), and he actually seems to grow up during the series, from a pretty but shallow young man to a strong but gentle adult. There's one lovely scene where Han Gyeol visits his grandmother, who's seriously ill and looks it. They bicker pleasurably, and I realized that Eun Chan is a younger version of Granny. Then Han Gyeol climbs into her bed and pillows her head on his arm, saying that no man had done that since Grandfather.

Yoon Eun-hye has a hard job. Typically in cross-dressing roles, the deception is not allowed to be too convincing: the audience is not allowed to succumb to the illusion that the actor or actress could pass for the other sex. Nor will be a performer be hired who looks the part too well. Yoon Eun-hye says she studied men's movements and body language, but maybe the director toned her down. She never quite persuaded me that women would chase her out of a women's sauna when she tried to make a good delivery, but she does have an androgynous charm and earnestness that makes her lovable. And after her femme makeover in episode 5, Go Eun Chan looks like a drag queen. She actually looks more like a boy when she's wearing a dress and full makeup than she does in trousers and t-shirt.

It doesn't really matter, though, because Coffee Prince Number One is a romantic fantasy, not a realistic story. It works very well on that level. Best of all, from my point of view, is that the story has no villain, and even the most foolish characters aren't clowns but believable people with reasons for their folly. The characters vary somewhat in their likability, but all are good at heart, even the unreliable Yoo Joo. As the literary critic Marvin Mudrick once said, nothing in life or literature is more interesting and exciting than goodness.